Friday, 23 January 2015

Belajar Filosofi Warna

Salah satu nikmat luar biasa yang diciptakan oleh Tuhan yaitu warna. Bayangkan jika dunia ini benar-benar tidak mempunyai warna, betapa bosannya kita, semua akan terlihat sama. Ternyata dari warna kita dapat belajar banyak hal tentang filosofi hidup:

Warna memberi bukti jika perbedaan adalah anugerah
Pernahkan kita melihat pelangi? Apa yang kita rasakan ketika melihat pelangi? Indah bukan? Sungguh Agung dan Maha Besarnya sang pencipta keindahan berupa pelangi itu. Tapi jika kita pikir lebih dalam ternyata penyebab keindahan dalam pelangi itu adalah perbedaan, perbedaan warna. Bayangkan jika pelangi hanya satu warna, masihkah terlihat indah? Dari hal ini kita dapat belajar jika perbadaan adalah anugerah yang di ciptakan Tuhan. Janganlah perbedaan itu menjadi alat penghancur peradaban kita sendiri. Sikapilah perbedaan dengan bijak.

Dari warna kita tahu jika di dunia ini tidak ada yang mutlak positif atau negatif
Hitam dan putih merupakan warna netral, sedangkan kuning, merah, biru merupakan warna dasar. Kita dapat meciptakan warna-warna lain dengan mengkombinasikan berbagai warna dasar tadi. Tetapi diantara warna tadi ternyata tidak ada warna terkuat yang dapat menutup semua warna tanpa menghasilkan warna baru. Warna hitam sebagai gambaran dari hal-hal negatif mungkin dapat menggelapkan warna-warna lain, tetapi tetap saja ada warna baru yang muncul, tidak seutuhnya hitam. Ini menggambarkan dari sesuatu yang negative masih ada sifat positif. Begitu pula jika kita mencampurkan warna putih ke warna-warna lain warna putih itu akan menjadi lebih gelap dari pada yang putih murni, sebagai gambaran jika dalam hal-hal positif juga memiliki sisi negative.

Warna menciptakan persepsi
Warna dapat menggambarkan karakter seseorang. Orang yang menyukai warna tertentu memiliki sifat tertentu pula. Walaupun sebenarnya karakter seseoranglah yang  mempengaruhinya untuk menyukai warna tertentu. Penyebabnya adalah karena warna dapat memberikan persepsi bagi yang melihatnya. Sebagai contoh orang yang memiliki karakter periang, ceria, dan optimis akan memilih warna kuning sebagai warna favorit. Hal ini karena warna kuning dapat memberikan kesan tersebut bagi orang yang melihatnya.

Belajar dari filosofi warna tersebut….
Kita semua sudah diciptakan sesuai porsinya masing-masing, itulah mengapa kita diciptakan beda, tujuannya untuk memberikan peran positif dalam kehidupan sesuai dengan porsi kita. Jangan pernah memaksakan orang lain untuk memiliki warna sama seperti kita. Atau kita terwarnai sama persis seperti orang lain. Ambil bagian baik dari warna orang lain, dan jika ingin mewarnai orang lain dengan warna kita, berikanlah warna baik kita kepada orang lain. Mari kita berlomba-lomba untuk mencapai kesempurnaan, meskipun kita bukan makhluk yang sempurna.


Semoga bermanfaat…

Thursday, 22 January 2015

Keindahan Ginkakuji (Kuil Pavilion Perak)


Kyoto merupakan kota tua yang harus masuk daftar utama yang harus dikunjungi jika anda berwisata ke Jepang. Banyak sekali bangunan-bangunan kuil bersejarah dengan gaya arsitektur khas jepang yang mengagumkan di kota ini. Salah satu kuil yang cukup terkenal yaitu Ginkakuji atau Kuil Paviliun Perak.
Sebagai gambaran artistic orang Jepang Ginkakuji merupakan salah satu situs yang paling banyak dikunjungi di Kyoto selain Kiyomizu Dera dan Kinkakuji (Pavilion Emas). Kuil ini terletak di distrik Sakyo kota lama Kyoto. Pembangunan kuil dimulai oleh shogun Muromachi ke-8, Ashikaga Yoshimasa. Ashikaga Yoshimasa mewariskan jabatan shogun kepada putra pewarisnya, Ashikaga Yoshihisa pada tahun 1473. Setelah itu, Yoshimasa mulai mendirikan istana di tempat bernama Higashiyama, Kyoto. Ginkakuji merupakan bangunan yang tersisa dari sejumlah bangunan di dalam kompleks Istana Higashiyama..
Konon perintis pendirian kuil adalah seorang biksu bernama Musō Soseki. Namun dari sejarah biksu Musō Soseki hidup satu abad sebelum Yoshimasa menjadi shōgun, sehingga kemungkinan kuil ini dibangun oleh murid Musō Soseki dengan meminjam nama sang guru.
Salah satu bangunan artistik utama di kopleks kuil ginkakuji adalah bangunan bertingkat yang disebut Aula Kannon (Kannon-den) populer dengan sebutan Ginkaku. Aula Kannon bersama bangunan kuil secara keseluruhan disebut Ginkaku-ji. Lantai pertama digunakan sebagai tempat tinggal, sementara di lantai atas kuil dibangun sebuah ruang altar Buddha atau Butsuma (sosok Kannon (Dewi Pengampunan).

Keindahan lain yang tampak di kuil ini adalah adanya Taman tradisional Jepang. Di tengah-tengah taman terdapat sebuah kolam bernama Kinkyō. Kolam dikelilingi taman seperti lazimnya taman tradisional Jepang bergaya Chisen Kaiyū. Taman ini awalnya dibangun mengikuti model taman Saihō-ji (Kokedera), namun sudah direnovasi pada zaman Edo sehingga bentuk awal dari taman ini sudah tidak ada lagi. Di dalam taman terdapat taman pasir bernama Ginshadan dan gundukan pasir bernama Kōgetsudai.

Bangunan lain yang terdapat di kopleks kuil ini adalah Togu-do sebuah rumah yang kecil dengan ruangan 4½ tikar tatami dikenal sebagai Dojin-sai dan dirancang oleh Murata Shuko (1423-1503). Desain yang sederhana tapi klasik digunakan sebagai model untuk Ruang Minum Teh masa kini dan dinyatakan sebagai tempat tertua di Jepang. Ruangan ini berisi perapian cekung dan ceruk tokonoma. Sebuah koridor kecil mengarah dari ruangan menuju Roseitei (reproduksi) dari kamar yang digunakan oleh Yoshimasa untuk membakar dupa-upacara. Aula Utama atau Butsuden (Aula Buddha) berisi gambar Sakyamuni (Buddha historis) tetapi tertutup bagi pengunjung.
Kuil ini dapat diakses dari Kyoto Station dengan bus nomor 5 kemudian turun di Ginkakuji-mae dilanjutkan jalan kaki sekitar 10 menit. Atau dari Keihan Demachiyanagi station naik Bus nomor 203 kemudian turun pada di Ginkakuji-mae.

Setiap nikmat adalah ujian

Secara psikologis tujuan hidup manusia dapat diartikan hanya mencari kebahagiaan. Jika ilmu dapat mebuat manusia bahagia, maka sebagian orang akan mengejar ilmu itu. Jika uang dapat membuat manusia bahagia, maka sebagain orang akan mengejar materi itu. Jika kekuasaan dianggap dapat menjadikan manusia bahagia maka sebagian orang akan mengejar kekuasaan itu. Jika manusia menganggap ketenaran dapat menjadikan manusia bahagia, maka dia akan mengejar ketenaran itu. Walaupun pada akhirnya setelah semua tercapai manusia belum tentu capaian itu membuat bahagia.

Pada dasarnya apa yang kita terima itu adalah bentuk amanah. Kebaikan atau kemalangan yang kita dapatkan dapat menjadi malapetaka atau nikmat yang membahagiakan. Tergantung kita dalam memanfaatkan. Setiap nikmat yang kita terima tentunya ada titipan nikmat orang lain. Contoh sederhananya adalah nikmat sehat. Kesehatan yang kita miliki jika tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik seperti beribadah kepada Allah SWT tentunya akan menyebabkan malapetak kepada kita, jangan sampai tertipu dengan nikmat semu duniawi seperti berbuat hal-hal yang dilarang agama. Pada dasarnya semua larangan yang diberikan Allah SWT adalah demi kebaikan umat manusia. Tetapi sering kali manusia tertipu dnegan nikmat semu yang sebernarnya bersifat sementara. Kesehatan yang kita miliki juga harus dimanfaatkan untuk memberi manfaat kepada orang lain. Jika kita memanfaatkan kesehatan kita dengan benar tentunta titipan nikmat sehat kita akan bermanfaat bagi orang lain. Contoh sederhana seorang penjual nasi uduk di pagi hari, ketika dia menggunakan waktu sehatnya untuk berjualan dengan baik, dia telah memberi manfaat kepada orang lain dengan menolong orang yang tidak empat menyiapkan sarapannya di pagi hari. Sebaliknya jika dia sakit maka akan banyak pelanggan nasi uduknya yang merasa kehilangan di pagi hari. Ini bukti bahwa nikmat sehat yang diberikan pada nasi uduk ada titipan nikmat bagi orang lain juga.
Jadi mari kita gunakan nikmat yang kita dapatkan dengan baik agar nikmat itu tidak berubah menjadi malapetaka. Karena sejatinya nikmat itu adalah Ujian. Seperti firman_Nya

 “jika kalian bersyukur pasti akan Aku tambah ni’mat-Ku padamu tetapi jika kalian kufur sesungguhnya adzab-Ku amat pedih”.(QS 14:7)

Semoga bermanfaat….

Tuesday, 20 January 2015

Alasan Mengapa Profesi Petani Cukup Membanggakan


Petani merupakan profesi yang cenderung kotor, tidak prestisius, ndeso, dan tidak diminati generasi muda. Tetapi tahukah anda jika petani merupakan profesi yang sangat mulia. Berikut beberapa alasan mengapa bertani menjadi profesi yang mulia dan patut untuk dibanggakan:

1.  Petani menyediakan pangan untuk dirinya, keluarganya, bahkan penduduk di negaranya
Pangan merupakan senjata terampuh di dunia, bukan nuklir atau senjata pemusnah masal lainnya. Negara yang memiliki angkatan bersenjata terkuat atau bahkan senjata pemusnah masal tercanggih, tetapi tidak memiliki pangan akan musnah dengan sendirinya tanpa diserang oleh negara lain. Sebagian besar orang juga ketika ditanya apa tujuannya bekerja pasti akan menjawab untuk mencari makan. Ini menjukkan bahwa makan itu merupakan merupakan hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. Tidak perlu diragukan lagi, penyedia pangan disuatu negara itu petani, bukan pemerintah, bukan dokter, bukan presiden, bukan pengacara, bukan ilmuwan, bukan juga profesi-profesi lain yang selalu dianggap prestisius. Bisa pastikan semua bahan pangan bersumber dari pertanian. Bahkan tidak hanya bahan pangan, sebagian bahan baku industry juga berasal dari pertanian. Jadi sungguh besar jasa para petani yang telah merelakan tenaganya untuk memberi makan orang seluruh negeri. Sungguh profesi yang mulia.

2.  Petani adalah entrepreneur sejati
Definisi dari entrepreneur yaitu seeorang yang  mempunyai dan membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, serta asset yang lainnya pada suatu kombinasi yang mampu melakukan suatu perubahan/ menambahkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang sebelumnya. Mengacu pada definisi tersebut tentunya petani sangat layak dikatakan seorang entrepreneur. Dikatakan sebagai petani kalau dia memiliki lahan sebagai asset, dan menggarap lahanya dimana dalam menggarap lahan tentunya dibutuhkan input produksi berupa bibit/benih, pupuk, dan tenaga kerja. Dikatakan entrepreneur sejati karena pada leveltertentu petani dapat sangat mandiri. Input produksinya bisa dia hasilkan sendiri seperti membuat  bibit sendiri, mengasilkan pupuk sendiri. Petani juga memiliki mental wirausahan sejati, yaitu berani mengambil resiko. Bahkan resiko yang diambil cukup besar, seperti resiko keadan alam yang  tidak bersahabat, gagal panen akibat hama atau penyakit, dan resiko jatuhnya harga jual produk.

3.  Petani selalu pantang menyerah
Petani yang sesungguhnya tidak pernah menyerah meskipun sudah berkali-kali gagal panen. Meskipun sudah gagal dia selalu menanam lagi, meskipun  resiko gagal panen lagi masih menghantui. Prinsipnya yaitu tidak ada yang benar-benar gagal, kalau menanam pasti akan panen, kalau masalah untung rugi itu sudah biasa. Tetapi selama dia masih dapat memanen hasil dan cukup untuk makan keluarganya dia akan tetap bertani.

4. Petani merupakan gambaran hidup sederhana yang sesungguhnya

Kalau mau tahu kehidupan sederhana yang sesungguhnya kita bisa berkaca pada petani. Kehidupan petani sangat jauh dari hingar bingar gaya hidup hedonis, meskipun seandainya seorang petani mampu untuk bergaya hidup hedonis. Jika kita tidak melihat dan mengkalkulasi lebih jauh tentang harta petani, sangat mungkin kita tertipu dengan penampilan petani. Di masyaralat perkotaan, sering kali tolak ukur kekayaan seseorang itu dengan kepemilikan barang-barang mewah seperti rumah mewah, mobil mewah, pakaian dan asesoris mahal, deposito yang dimiliki. Tidak jarang petani yang hanya memakai pakaian sederhana, tidak memarkir mobil mewah, tidak tinggal dipemukiman elit, sebernarnya memiliki harta yang berlimpah, bahkan dapat mencapai milyaran rupiah. Harta ini tersimpan dalam bentuk tanah dan hewan ternak yang tidak tampak pada penampilan luar petani. Jadi jika melihat petani jangan hanya melihat penampilan luarnya saja, tahu-tahu kita bisa tertipu.  

5. Petani itu visioner
Pada umumnya seorang petani menabung uangnya dalam bentuk tanah. Tanah adalah bentuk investasi yang sangat menjanikan. Harga tanah selalu naik. Jumlah penduduk akan selalu bertambah, kebutuhan akan pemukiman, dan pangan semakin meningkat. Smentara luasan tanah tidak semakin bertambah. Bisa dipastikan harga tanah akan selalu naik. Maka investasi dalam bentuk tanah termasuk pola pikir visioner. Umumnya petani menyimpan hartanya dalam bentuk tanah untuk diwariskan kepada anak-anaknya.

6. Bahagianya petani adalah bahagianya keluarganya
Sering kali penggambaran petani ditunjukan dengan adegan sederhana, yaitu disaat sang suami sedang bekerja diswah, sang istri atau bahkan anak-anaknya mengirimkan makanan untuk makan siang si suami. Itu merupakan bukti dari ungkapan bahagia itu sederhana yang sesungguhnya. Satu keluarga petani memiliki cukup waktu untuk bersama keluarga, tidak jarang petani yang mengerjakan usaha pertaniannya hanya dengan menggunakan tenaga kerja keluarga. Wujud keharmonisan rumah tangga yang sesungguhnya.