Petani merupakan
profesi yang cenderung kotor, tidak prestisius, ndeso, dan tidak diminati
generasi muda. Tetapi tahukah anda jika petani merupakan profesi yang sangat
mulia. Berikut beberapa alasan mengapa bertani menjadi profesi yang mulia dan
patut untuk dibanggakan:
1. Petani menyediakan pangan untuk dirinya,
keluarganya, bahkan penduduk di negaranya
Pangan
merupakan senjata terampuh di dunia, bukan nuklir atau senjata pemusnah masal
lainnya. Negara yang memiliki angkatan bersenjata terkuat atau bahkan senjata
pemusnah masal tercanggih, tetapi tidak memiliki pangan akan musnah dengan
sendirinya tanpa diserang oleh negara lain. Sebagian besar orang juga ketika
ditanya apa tujuannya bekerja pasti akan menjawab untuk mencari makan. Ini
menjukkan bahwa makan itu merupakan merupakan hal yang paling utama dalam
kehidupan manusia. Tidak perlu diragukan lagi, penyedia pangan disuatu negara
itu petani, bukan pemerintah, bukan dokter, bukan presiden, bukan pengacara,
bukan ilmuwan, bukan juga profesi-profesi lain yang selalu dianggap prestisius.
Bisa pastikan semua bahan pangan bersumber dari pertanian. Bahkan tidak hanya
bahan pangan, sebagian bahan baku industry juga berasal dari pertanian. Jadi
sungguh besar jasa para petani yang telah merelakan tenaganya untuk memberi
makan orang seluruh negeri. Sungguh profesi yang mulia.
2. Petani adalah entrepreneur sejati
Definisi dari
entrepreneur yaitu seeorang yang mempunyai dan membawa sumber daya berupa
tenaga kerja, material, serta asset yang lainnya pada suatu kombinasi yang
mampu melakukan suatu perubahan/ menambahkan nilai yang lebih besar daripada
nilai yang sebelumnya. Mengacu pada definisi tersebut tentunya petani sangat
layak dikatakan seorang entrepreneur. Dikatakan sebagai petani kalau dia
memiliki lahan sebagai asset, dan menggarap lahanya dimana dalam menggarap
lahan tentunya dibutuhkan input produksi berupa bibit/benih, pupuk, dan tenaga
kerja. Dikatakan entrepreneur sejati karena pada leveltertentu petani dapat
sangat mandiri. Input produksinya bisa dia hasilkan sendiri seperti
membuat bibit sendiri, mengasilkan pupuk
sendiri. Petani juga memiliki mental wirausahan sejati, yaitu berani mengambil
resiko. Bahkan resiko yang diambil cukup besar, seperti resiko keadan alam
yang tidak bersahabat, gagal panen
akibat hama atau penyakit, dan resiko jatuhnya harga jual produk.
3. Petani selalu pantang menyerah
Petani
yang sesungguhnya tidak pernah menyerah meskipun sudah berkali-kali gagal
panen. Meskipun sudah gagal dia selalu menanam lagi, meskipun resiko gagal panen lagi masih menghantui.
Prinsipnya yaitu tidak ada yang benar-benar gagal, kalau menanam pasti akan
panen, kalau masalah untung rugi itu sudah biasa. Tetapi selama dia masih dapat
memanen hasil dan cukup untuk makan keluarganya dia akan tetap bertani.
4. Petani merupakan gambaran hidup sederhana yang
sesungguhnya
Kalau
mau tahu kehidupan sederhana yang sesungguhnya kita bisa berkaca pada petani.
Kehidupan petani sangat jauh dari hingar bingar gaya hidup hedonis, meskipun
seandainya seorang petani mampu untuk bergaya hidup hedonis. Jika kita tidak
melihat dan mengkalkulasi lebih jauh tentang harta petani, sangat mungkin kita
tertipu dengan penampilan petani. Di masyaralat perkotaan, sering kali tolak
ukur kekayaan seseorang itu dengan kepemilikan barang-barang mewah seperti
rumah mewah, mobil mewah, pakaian dan asesoris mahal, deposito yang dimiliki.
Tidak jarang petani yang hanya memakai pakaian sederhana, tidak memarkir mobil
mewah, tidak tinggal dipemukiman elit, sebernarnya memiliki harta yang
berlimpah, bahkan dapat mencapai milyaran rupiah. Harta ini tersimpan dalam
bentuk tanah dan hewan ternak yang tidak tampak pada penampilan luar petani.
Jadi jika melihat petani jangan hanya melihat penampilan luarnya saja, tahu-tahu
kita bisa tertipu.
5. Petani itu visioner
Pada
umumnya seorang petani menabung uangnya dalam bentuk tanah. Tanah adalah bentuk
investasi yang sangat menjanikan. Harga tanah selalu naik. Jumlah penduduk akan
selalu bertambah, kebutuhan akan pemukiman, dan pangan semakin meningkat.
Smentara luasan tanah tidak semakin bertambah. Bisa dipastikan harga tanah akan
selalu naik. Maka investasi dalam bentuk tanah termasuk pola pikir visioner.
Umumnya petani menyimpan hartanya dalam bentuk tanah untuk diwariskan kepada
anak-anaknya.
6. Bahagianya petani adalah bahagianya keluarganya
Sering
kali penggambaran petani ditunjukan dengan adegan sederhana, yaitu disaat sang
suami sedang bekerja diswah, sang istri atau bahkan anak-anaknya mengirimkan
makanan untuk makan siang si suami. Itu merupakan bukti dari ungkapan bahagia
itu sederhana yang sesungguhnya. Satu keluarga petani memiliki cukup waktu
untuk bersama keluarga, tidak jarang petani yang mengerjakan usaha pertaniannya
hanya dengan menggunakan tenaga kerja keluarga. Wujud keharmonisan rumah tangga
yang sesungguhnya.
1 comments:
biar petani ikut kekinian juga...
Post a Comment