Tuesday, 20 January 2015

Alasan Mengapa Profesi Petani Cukup Membanggakan


Petani merupakan profesi yang cenderung kotor, tidak prestisius, ndeso, dan tidak diminati generasi muda. Tetapi tahukah anda jika petani merupakan profesi yang sangat mulia. Berikut beberapa alasan mengapa bertani menjadi profesi yang mulia dan patut untuk dibanggakan:

1.  Petani menyediakan pangan untuk dirinya, keluarganya, bahkan penduduk di negaranya
Pangan merupakan senjata terampuh di dunia, bukan nuklir atau senjata pemusnah masal lainnya. Negara yang memiliki angkatan bersenjata terkuat atau bahkan senjata pemusnah masal tercanggih, tetapi tidak memiliki pangan akan musnah dengan sendirinya tanpa diserang oleh negara lain. Sebagian besar orang juga ketika ditanya apa tujuannya bekerja pasti akan menjawab untuk mencari makan. Ini menjukkan bahwa makan itu merupakan merupakan hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. Tidak perlu diragukan lagi, penyedia pangan disuatu negara itu petani, bukan pemerintah, bukan dokter, bukan presiden, bukan pengacara, bukan ilmuwan, bukan juga profesi-profesi lain yang selalu dianggap prestisius. Bisa pastikan semua bahan pangan bersumber dari pertanian. Bahkan tidak hanya bahan pangan, sebagian bahan baku industry juga berasal dari pertanian. Jadi sungguh besar jasa para petani yang telah merelakan tenaganya untuk memberi makan orang seluruh negeri. Sungguh profesi yang mulia.

2.  Petani adalah entrepreneur sejati
Definisi dari entrepreneur yaitu seeorang yang  mempunyai dan membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, serta asset yang lainnya pada suatu kombinasi yang mampu melakukan suatu perubahan/ menambahkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang sebelumnya. Mengacu pada definisi tersebut tentunya petani sangat layak dikatakan seorang entrepreneur. Dikatakan sebagai petani kalau dia memiliki lahan sebagai asset, dan menggarap lahanya dimana dalam menggarap lahan tentunya dibutuhkan input produksi berupa bibit/benih, pupuk, dan tenaga kerja. Dikatakan entrepreneur sejati karena pada leveltertentu petani dapat sangat mandiri. Input produksinya bisa dia hasilkan sendiri seperti membuat  bibit sendiri, mengasilkan pupuk sendiri. Petani juga memiliki mental wirausahan sejati, yaitu berani mengambil resiko. Bahkan resiko yang diambil cukup besar, seperti resiko keadan alam yang  tidak bersahabat, gagal panen akibat hama atau penyakit, dan resiko jatuhnya harga jual produk.

3.  Petani selalu pantang menyerah
Petani yang sesungguhnya tidak pernah menyerah meskipun sudah berkali-kali gagal panen. Meskipun sudah gagal dia selalu menanam lagi, meskipun  resiko gagal panen lagi masih menghantui. Prinsipnya yaitu tidak ada yang benar-benar gagal, kalau menanam pasti akan panen, kalau masalah untung rugi itu sudah biasa. Tetapi selama dia masih dapat memanen hasil dan cukup untuk makan keluarganya dia akan tetap bertani.

4. Petani merupakan gambaran hidup sederhana yang sesungguhnya

Kalau mau tahu kehidupan sederhana yang sesungguhnya kita bisa berkaca pada petani. Kehidupan petani sangat jauh dari hingar bingar gaya hidup hedonis, meskipun seandainya seorang petani mampu untuk bergaya hidup hedonis. Jika kita tidak melihat dan mengkalkulasi lebih jauh tentang harta petani, sangat mungkin kita tertipu dengan penampilan petani. Di masyaralat perkotaan, sering kali tolak ukur kekayaan seseorang itu dengan kepemilikan barang-barang mewah seperti rumah mewah, mobil mewah, pakaian dan asesoris mahal, deposito yang dimiliki. Tidak jarang petani yang hanya memakai pakaian sederhana, tidak memarkir mobil mewah, tidak tinggal dipemukiman elit, sebernarnya memiliki harta yang berlimpah, bahkan dapat mencapai milyaran rupiah. Harta ini tersimpan dalam bentuk tanah dan hewan ternak yang tidak tampak pada penampilan luar petani. Jadi jika melihat petani jangan hanya melihat penampilan luarnya saja, tahu-tahu kita bisa tertipu.  

5. Petani itu visioner
Pada umumnya seorang petani menabung uangnya dalam bentuk tanah. Tanah adalah bentuk investasi yang sangat menjanikan. Harga tanah selalu naik. Jumlah penduduk akan selalu bertambah, kebutuhan akan pemukiman, dan pangan semakin meningkat. Smentara luasan tanah tidak semakin bertambah. Bisa dipastikan harga tanah akan selalu naik. Maka investasi dalam bentuk tanah termasuk pola pikir visioner. Umumnya petani menyimpan hartanya dalam bentuk tanah untuk diwariskan kepada anak-anaknya.

6. Bahagianya petani adalah bahagianya keluarganya
Sering kali penggambaran petani ditunjukan dengan adegan sederhana, yaitu disaat sang suami sedang bekerja diswah, sang istri atau bahkan anak-anaknya mengirimkan makanan untuk makan siang si suami. Itu merupakan bukti dari ungkapan bahagia itu sederhana yang sesungguhnya. Satu keluarga petani memiliki cukup waktu untuk bersama keluarga, tidak jarang petani yang mengerjakan usaha pertaniannya hanya dengan menggunakan tenaga kerja keluarga. Wujud keharmonisan rumah tangga yang sesungguhnya.

1 comments:

suyatno said...

biar petani ikut kekinian juga...