Thursday, 22 January 2015

Keindahan Ginkakuji (Kuil Pavilion Perak)


Kyoto merupakan kota tua yang harus masuk daftar utama yang harus dikunjungi jika anda berwisata ke Jepang. Banyak sekali bangunan-bangunan kuil bersejarah dengan gaya arsitektur khas jepang yang mengagumkan di kota ini. Salah satu kuil yang cukup terkenal yaitu Ginkakuji atau Kuil Paviliun Perak.
Sebagai gambaran artistic orang Jepang Ginkakuji merupakan salah satu situs yang paling banyak dikunjungi di Kyoto selain Kiyomizu Dera dan Kinkakuji (Pavilion Emas). Kuil ini terletak di distrik Sakyo kota lama Kyoto. Pembangunan kuil dimulai oleh shogun Muromachi ke-8, Ashikaga Yoshimasa. Ashikaga Yoshimasa mewariskan jabatan shogun kepada putra pewarisnya, Ashikaga Yoshihisa pada tahun 1473. Setelah itu, Yoshimasa mulai mendirikan istana di tempat bernama Higashiyama, Kyoto. Ginkakuji merupakan bangunan yang tersisa dari sejumlah bangunan di dalam kompleks Istana Higashiyama..
Konon perintis pendirian kuil adalah seorang biksu bernama Musō Soseki. Namun dari sejarah biksu Musō Soseki hidup satu abad sebelum Yoshimasa menjadi shōgun, sehingga kemungkinan kuil ini dibangun oleh murid Musō Soseki dengan meminjam nama sang guru.
Salah satu bangunan artistik utama di kopleks kuil ginkakuji adalah bangunan bertingkat yang disebut Aula Kannon (Kannon-den) populer dengan sebutan Ginkaku. Aula Kannon bersama bangunan kuil secara keseluruhan disebut Ginkaku-ji. Lantai pertama digunakan sebagai tempat tinggal, sementara di lantai atas kuil dibangun sebuah ruang altar Buddha atau Butsuma (sosok Kannon (Dewi Pengampunan).

Keindahan lain yang tampak di kuil ini adalah adanya Taman tradisional Jepang. Di tengah-tengah taman terdapat sebuah kolam bernama Kinkyō. Kolam dikelilingi taman seperti lazimnya taman tradisional Jepang bergaya Chisen Kaiyū. Taman ini awalnya dibangun mengikuti model taman Saihō-ji (Kokedera), namun sudah direnovasi pada zaman Edo sehingga bentuk awal dari taman ini sudah tidak ada lagi. Di dalam taman terdapat taman pasir bernama Ginshadan dan gundukan pasir bernama Kōgetsudai.

Bangunan lain yang terdapat di kopleks kuil ini adalah Togu-do sebuah rumah yang kecil dengan ruangan 4½ tikar tatami dikenal sebagai Dojin-sai dan dirancang oleh Murata Shuko (1423-1503). Desain yang sederhana tapi klasik digunakan sebagai model untuk Ruang Minum Teh masa kini dan dinyatakan sebagai tempat tertua di Jepang. Ruangan ini berisi perapian cekung dan ceruk tokonoma. Sebuah koridor kecil mengarah dari ruangan menuju Roseitei (reproduksi) dari kamar yang digunakan oleh Yoshimasa untuk membakar dupa-upacara. Aula Utama atau Butsuden (Aula Buddha) berisi gambar Sakyamuni (Buddha historis) tetapi tertutup bagi pengunjung.
Kuil ini dapat diakses dari Kyoto Station dengan bus nomor 5 kemudian turun di Ginkakuji-mae dilanjutkan jalan kaki sekitar 10 menit. Atau dari Keihan Demachiyanagi station naik Bus nomor 203 kemudian turun pada di Ginkakuji-mae.

0 comments: